Saturday 16 October 2021

APCOM x Gilead HIV Community Masterclass Asia Series Topic: “Innovating for Success”.


Meskipun perhatian global telah didominasi oleh pandemi COVID-19, HIV tetap menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat utama dunia. Satu hikmahnya adalah bahwa pengalaman puluhan tahun dari epidemi HIV-AIDS menawarkan wawasan berharga untuk memerangi COVID-19 dan sebaliknya. Beberapa waktu lalu Yayasan Harapan Taheta mengikuti pertemuan Virtual APCOM x Gilead HIV Community Masterclass Asia Series dengan topik:  Innovating for Success. Pertemuan ini adalah sesi pertama mengeksplorasi pendekatan kreatif untuk desain kampanye dan penyampaian layanan. Anda akan belajar tentang menggunakan saluran digital untuk merancang kampanye yang efektif dan menarik yang meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan perilaku, serta transformasi organisasi untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dalam perawatan HIV. Sesi interaktif ini adalah kesempatan unik untuk mendengar dari para ahli terkemuka, berbagi perspektif Anda dan belajar dari rekan-rekan di ruang HIV di Asia. Adapun pembicara pada pertemuan ini yaitu:

  1. Bruce Richman, Direktur Eksekutif Pendiri Kampanye Akses Pencegahan, akan berbagi pengalamannya merancang kampanye U=U yang sukses yang meningkatkan kualitas hidup orang yang hidup dengan HIV dan mengatasi stigma dan diskriminasi dalam masyarakat luas.
  2. Stephane Ku, Anggota Dewan Masyarakat AIDS Taiwan dan Pendidikan dan Penelitian HIV Taiwan (HEART), akan membahas karyanya dengan aplikasi jejaring geososial untuk pendidikan HIV dan berbicara tentang peran keterlibatan digital selama pandemi COVID-19.
  3. Dr. Katerina Leyritana, Direktur Medis dan Anggota Dewan Pendiri Inisiatif Kesehatan Berkelanjutan Filipina, akan mengeksplorasi bagaimana organisasi bertransformasi secara digital untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dalam perawatan HIV, termasuk pelatihan, pembangunan infrastruktur, dan kemitraan.

Dari pertemuan itu disimpulkan bahwa melakukan pendekatan kepada kelompok Komunitas ODHIV maupun pada kelompok berisiko (PSK, MSM, Transgender, IDUs dll) sangat dituntut peran Informasi teknologi untuk lebih dekat kepada kelompok tersebut dengan situasi pandemic Covid-19 saat ini yang belum tuntas. Pendekatan penguatan informasi melalui U=U  (Undetectable = Untransmittable) mampu memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat maupun kelompok berisiko dalam mengurangi stigma dan Diskriminasi terhadap HIV-AIDS ini. hal ini juga diperkuat dengan peran para Stakeholders, dukungan kebijakan dan peran serta Pemerintah serta dukungan teknologi-informasi yang cukup memadai dalam menyebarkan informasi ini.

0 komentar:

Post a Comment