Home »
» PERTEMUAN FOKUS GROUP DISKUSI DALAM UPAYA STRATEGI MEMBANGUN KERJASAMA ANTAR ORGANISASI MASYARAKAT ADAT UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KONFLIK SOSIAL DIMASYARAKAT KALIMANTAN TENGAH
By YHT Saturday, October 16, 2021
Pada tanggal 15 September lalu 2021 Yayasan Harapan Taheta turut menghadiri pertemuan Fokus Group Diskusi (FGD) dengan topik “Strategi membangun Kerjasama Antar Organisasi Masyarakat Adat Untuk
Mencegah terjadinya Konflik Sosial di Kalimantna Tengah”. Pertemuan
ini di fasilitasi oleh Jajaran POLDA Kalteng melalui DITINTELKAM Subdit I
Politik. Tujuan pertemuan ini agar para Organisasi Masyarakat Adat (Ormas Adat)
adalah bersama untuk turut berupaya mencegah terjadinya Konfik Sosial
dimasyarakat. Adapun pelaksanaan ini bertempat di Hotel Aprila P. Raya yang dihadiri
oleh pengurus (Ketua/Pimpinan) sebanyak 22 Peserta dari Ormas Adat Di
Kalimantan Tengah seperti dari; Dewan Adat Dayak (DAD), Gerakan Pemuda Dayak
(GERDAYAK), Perkumpulan Pemuda dayak (PEPERDAYAK), Forum Pemuda Dayak (FORDAYAK),
Yayasan Solok Saiyo Sakato, Lembaga Kerukunan Masyarakat Batak (LKMB),
Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (PAKUWOJO), Paguyuban Lembur Kuring dan Kerukunan
Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Sebagai bahan FGD Dalam pertemuan ini tersajikan
materi dari Kesbangpol, FKUB, Akademisi maupun dari Polda Kalteng yang
memaparkan secara singkat dari masinf-masing pemateri tersebut terkait kasus-kasus
konflik social yang terjadi serta pemicu maupun peraturan hukum yang terjadi di
Indonesia. Adapun hasil pertemuan ini menghasilkan yaitu: adanya persamaan persepsi
serta dukungan bersama dari Ormas Adat dalam upaya turut mencegah Konflik Sosial
terjadi dimasyarakat; adanya rumusan untuk menindaklanjut hasil pertemuan melalui
Deklarasi dan berkomitmen bersama Ormas Adat bersama mencegah terjadinya
Konflik Sosial di Masyarakat Kalimantan Tengah.
Untuk diketahui bahwa ada berdasarkan
hasil laporan informasi Polda Kalimantan Tengah selama kurun waktu 2 (Dua)
tahun terakhir ini ada 44 kejadian konflik sosial, Tahun 2019 ada sebanyak 19
kasus konflik sosial dan ditahun 2020 ada sebanyak 25 kasus konflik sosial yang tersebar di 13 Kabupaten dan 1
Kota.
0 komentar:
Post a Comment