Pandemi C-19 belum ada tanda-tanda penurunan kasus yang signifikan, bahkan varian-varian baru bermunculan. Walaupun dengan kondisi begitu, mari kita tetap jalankan dan patuhi protocol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilisasi yang tidak perlu.
Dibulan Mei 2021 lalu PKBI cabang Kota Palangkaraya bersama Yayasan Harapan Taheta sebagai fasilitator/moderator pertemuan dalam melaksanakan kegiatan kordinasi penanganan kasus HIV di Kota Palangkaraya. Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut yaitu dari beberapa penyelenggara Fasilitas Kesehatan yaitu; Puskesmas Menteng, Jekan Raya, Marina, Panarung serta dari Dinas Kesehatan, KPA maupun dari para praktisi/ penggiat HIV-AIDS di Kota Palangkaraya.
Dalam melaksanakan pertemuan tersebut telah melaksanakan sesuai dengan protocol kesehatan yang dijalankan untuk mencegah penyebaran C-19. Adapun bahasan dalam pertemuan tersebut yaitu terkait kendala dan permasalahan yang terjadi baik penangan di tingkat fasilitas kesehatan maupun rekan-rekan penjangkau dan pendamping ODHIV maupun penemuan kasus baru. Adapun kendala dan permasalahan tersebut yaitu:
- Baru 54% yang mau dirujuk ke VCT dari
target penjangkauan dari kelompok berisiko LSL
- Masih ada beberapa ODHIV yang putus ARV.
- Dukungan Mobile VCT masih belum mampu
mendongkrak target
- Ada titik hotspot (Kelompok rentan) namun
belum dapat mengakses kesana maupun melakukan pendekatan.
- Sinkronisasi data melalui SIHA masih
terkendala.
- Belum terjangkaunya penangan kepada kelompok
rentan yaitu WPS.
- Alat Media kampanye seperti Banners,
brosur/leaflet dll tidak tersedia.
- Program HIV sedikit terabaikan mengingat memprioritaskan penanganan C-19.
Diakhir pertemuan koordinasi ini ada beberapa hal yang dapat menjadi jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada yaitu:
- Pemberian Rapid test HIV dan ARV saat ini
hanya khusus diberikan kepada Puskesmas yang telah ditunjuk sebagai PDP
(Perawatan, dukungan dan Pengobatan) saja sebagai langkah terkordinasi dan sistematis
serta sebagai langkah penghematan bahan dan pengobatan.
- Logistic terutama dari dinas kesehatan maupun
KPA belum optimal ada disediakan.
- Perlu koordinasi perwilayah untuk
memudahkan pendekatan kepada kelompok rentan yang diharapkan akan difasilitasi
bersama KPA, dinas kesehatan serta lembaga terkait.
- Penanganan penjangkauan dan pendampingan
bagi kelompok WPS akan dikordinasikan oleh PKBI selaku penerima program
tersebut.
- Penggunaan SIHA akan dioptimalkan bahkan masih diberi waktu 1 Minggu untuk memasukan data tersebut.
Ingin mengetahui lebih dalam kegiatan Yayasan Harapan Taheta dan mitra serta Komunitasnya maupun yang ingin berkonsultasi dapat menghubungi nomor Kontak Yayasan Harapan Taheta di Website ini. Salam Sehat dan selalu Menjaga Kesehatan.
0 komentar:
Post a Comment