Ketua Yayasan Harapan Taheta

Dedy Baboe, M.Kes

Selalu ada harapan

Hiduplah dengan penuh harapan, karena dengan harapan lah manusia menjadi berarti. Tahun boleh berganti, ketidakpastian selalu membayangi, tapi yakinlah akan ada harapan untuk hidup yang lebih baik.

Bawi Hadohop

Perempuan saling tolong menolong

Thursday 30 May 2019

Selamat memperingati hari Kenaikan Isa Almasih

Yayasan Harapan Taheta mengucapkan selamat memperingati hari Kenaikan Isa Almasih bagi seluruh umat Kristiani. Semoga kedamaian dalam harapan untuk kebaikan dunia terwujud dalam kehidupan seluruh insan



Tuesday 21 May 2019

Selamat Kepada Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia 2019-2024

Yayasan Harapan Taheta mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia 2019-2024, Ir. H. Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin. Leburkan jejak perbedaan, rekatkan kembali persaudaraan. Ini adalah kemenangan kita semua.



Sunday 19 May 2019

Selamat Hari Raya Waisak

Selamat merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak! Keberagaman dalam perdamaian membawa ketentraman, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua makhluk


Saturday 18 May 2019

Audiensi Diskusi Bersama

Audiensi Diskusi Bersama
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Ibu. Yulistra Ivo Azhari Sabran (Istri dari Bpk. Gubernur Kalimantan Tengah) dengan Para Penggiat HIV & AIDS
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Kalimantan Tengah, Tim Pokja KIE HIV & AIDS dan Yayasan Harapan Taheta

Tim Yayasan Harapan Taheta yang terdiri dari Dedy SKM.M.Kes, dr. Nawan M.Ked.Trop dan Drs. Mirhan M.Pd, sebagai salah satu tim Pokja KIE KPA Prov. KALTENG bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Tengah Ibu. Rusini M.Si dan tim, melakukan audiensi  bersama dengan Ketua Tim penggerak PKK Provinsi KALTENG yaitu Ibu Yulistra Ivo Azhari Sabran (istri dari bpk. Gubernur Kalimantan Tengah).

Diskusi tersebut menginformasikan kepada tim penggerak PKK betapa berbahayanya HIV & AIDS. Fakta ilmiah menyebutkan 1 orang terinfeksi virus ini akan berpontesi menyebar ke 100 orang dengan perilaku berisiko. Perilaku berisiko itu seperti; melakukan seks lebih dari 1 pasangan (potensial berisiko), menggunakan Narkoba terutama jarum suntik, ibu yang positif HIV ke bayinya dan transfusi darah.Kelompok tidak beresikopun seperti kaum ibu rumah tangga pun berpeluang/berpontensi terinfeksi HIV dari perilaku suami.

Trend meningkatnya kasus HIV & AIDS di Indonesia termasuk di Kalimantan Tengah terus terjadi, berpotensi terjadinya Tsunami HIV & AIDS dengan lonjakan drastis. Jumlah kumulatif kasus HIV & AIDS di Kalimantan Tengah hingga tahun 2018 telah mencapai 1.221, di mana selama kurun waktu 3 tahun terjadi peningkatan rata-rata 13% setiap tahun. Namun kasus yang ditemukan tersebut jauh dari Estimasi Nasional yaitu sebanyak 4.310 kasus, bagaikan Gunung Es hanya terlihat sedikit muncul pada permukaan laut. Cukup memprihatinkan ternyata sebagaian besar yang terinfeksi justru generasi usia Produktif (Remaja dan Dewasa), lebih memprihatinkan lagi ternyata Ibu Rumah Tangga yang berpotensi terinfeksi dari Suami menempati urutan kedua setelah pekerja swasta.

Kondisi Kalimantan Tengah ke depan sangat rawan terjadi peningkatan kasus HIV & AIDS, dengan asumsi dan indikasi seperti:
  1. Daerah Kalimantan Tengah mulai ditemukan transaksi seks bukan saja dari pelanggan laki-laki ke pekerja seks perempuan, namun juga pada pekerja seks lelaki termasuk waria, yang dikenal dengan istilah kelompok berisiko  Lelaki Seks Lelaki (LSL).
  2. Provinsi Kalimantan Tengah termasuk Provinsi dengan tingkat perceraian dan pernikahan dini yang tinggi (menandakan ada potensi perilaku seks usia muda).
  3. Menjamurnya penginapan dan warung remang-remang yang berpontensi adanya transaksi seks (termasuk narkoba).
  4. Tidak terbendung tingkat konsumsi masyarakat (khususnya remaja dewasa) terhadap penggunaan smartphone untuk berbagai hal termasuk konsumsi video Porno.
  5. pemahaman masyarakat tentang HIV & AIDS yang minim menimbulkan stigma dan diskriminasi
Melihat kondisi di atas maka perlu peran pemerintah, swasta maupun pemangku kebijakan dan  bersama-sama turut serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS sesuai dengan Motto yang digagas oleh Gubernur Kalimantan Tengah untuk ”MENUJU KALTENG BERKAH” melalui Visi yaitu:
“Kalteng Maju, Mandiri dan Adil untuk Kesejahteraan Segenap Masyarakat Menuju KALTENG BERKAH (Bermartabat, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis)”






Audiensi Lintas Agama



Yayasan Harapan Teheta melakukan Pertemuan “Audiensi Lintas Agama” terkait “Respon Kepedulian Menanggulangi Stigma Dan Diskriminasi Bagi Orang Dengan HIV & AIDS Melalui Forum Lintas Agama Diprovinsi Kalimantan Tengah”.  Pertemuan ini menjadi salah satu kegiatan Yayasan yang telah mendapat Dukungan penuh dari “Niwano Peace Foundation-Japan”. Melalui kegiatan ini menciptakan slogan “dalam menciptakan kedamaian bagi umatNya melalui upaya bersama penanggulangan HIV & AIDS Zero Stigma And Discrimitation 2030. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada Hari; Kamis, 2 Mei 2019, di kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Tengah yang di hadiri para undangan (tokoh) perwakilan lintas agama yang berkesempatan hadir pada saat itu yaitu dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Bpk. Pdt. Mihing M.Th, Perwakilan Nahdatul Ulama (NU) Bpk. Fathur Rahman, Perwakilan Katolik, Ibu. Natalia Ririn, Perwakilan Hindu Bpk. Prof. I. Nyoman S, serta perwakilan FKUB Provinsi KALTENG dan KPA Provinsi KALTENG.

Diskusi tersebut memaparkan Kondisi saat ini (2019) kasus HIV & AIDS Provinsi kalimantan Tengah. Secara Kumulatif ada sebanyak 1221 orang terdeteksi HIV & AIDS, meningkat dari tahun lalu (2017) 1.069 kasus. Selama kurun waktu 3 tahun terjadi peningkatan rata-rata 13% setiap tahun. Namun kasus yang ditemukan tersebut jauh dari Estimasi Nasional yaitu sebanyak 4.310 kasus Angka Estimasi Nasional (2012-2016) kasus HIV & AIDS diperkirakan 4.311 kasus, dan hingga saat ini temuan kasus masih 28.3% dari angka Estimasi.

Melihat kondisi tersebut penderita lebih banyak pada usia remaja-dewasa, tanpa memandang ras, suku maupun agama. Hasil komunikasi pihak pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas) dan para relawan pendamping ODHA, kebanyakan penderita ini mengalami putus obat dan pasrah dengan keadaan. Belum ada pendekatan secara rohani mengingat ada ketakutan terhadap kondisi mereka dan cap buruk terhadap mereka serta diskriminasi yang mereka alami yang seyogyanya harus mendapat dukungan karena mereka bagian dari umat-Nya.

Maka dari itu penting bersama-sama bergandengan tangan untuk menyelamatkan generasi penerus untuk menghindari penyebaran HIV & AIDS (Epidemi Meluas) dari para tokoh lintas agama untuk terlibat dalam mengurangi stigma dan diskriminasi tanpa ada rasa ketakutan untuk menciptakan kedamaian bagi Umat.

Adapun pertemuan tersebut menghasikan beberapa masukan, pencerahan serta kesepakatan yaitu:

  1. Persepsi yang sama mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS ;
  2. Perwakilan lintas agama turut peduli dalam upaya penanggulangan HIV & AIDS untuk mengurangi stigma dan diskriminisi terhadap ODHA karena bagian dari Umat-Nya;
  3. Pertemuan lintas agama diharapkan menghasilkan himbauan kepada Umat/Jemaah lintas agama sebagai langkah menginformasikan tentang HIV & AIDS yang benar dan turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS.




Sosialisasi/Penyuluhan HIV & AIDS di PT. Sukajadi Sawit Mekar

Tim dari Yayasan Harapan Taheta yang menjadi salah satu mitra dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Tengah, turut terlibat dalam melaksanakan “Sosialisasi/Penyuluhan HIV & AIDS Di PT. Sukajadi Sawit Mekar Kabupaten Kotawaringin Timur”.Kegiatan ini melibatkan Yayasan Harapan Taheta, dimana yang menjadi narasumber diperusahaan ini yaitu Drs. Mirhan M.Pd (Pembina Yayasan HARPATA). Perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memfasilitasi sepenuhnya kegiatan ini, yang dihadiri kurang lebih 100 karyawan. Informasi tentang HIV & AIDS kepada peserta terutama menyangkut cara penularan, cara pencegahan dan cara penanggulangannya sangat berguna dan bermanfaat bagi karyawan. Kegiatan ini diikuti secara antusias, sehingga setelah ditanya tentang pemahaman terhadap materi, hampir semua audien menjawab sudah paham. Harapan kedepan akan lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan yang berperan serta dalam mensosialisasikan HIV & AIDS dan menjadi salah satu usaha bersama dalam upaya mengurangi penularan serta mengurangi stigma dan diskriminasi dalam program penanggulangan HIV & AIDS.




Kegiatan Sosialisasi Perusahaan PT. Karya Dewi Putra Katingan

Dalam kebersamaan sebagai mitra Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi KALTENG, Yayasan Harapan Taheta dipercayakan sebagai salah satu tim Pokja KIE HIV & AIDS. Bersama dan memiliki tujuan yang sama yaitu berupaya melakukan Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS di Provinsi Kalimantan Tengah. Salah satu kegiatan tersebut yaitu turut terlibat dalam melaksanakan “Sosialisasi/Penyuluhan HIV & AIDS di PT. Karya Dewi Putra Kabupaten Katingan”. Kegiatan ini melibatkan Yayasan Harapan Taheta, dimana yang menjadi narasumber diperusahaan ini yaitu Dedy SKM., M.Kes (Ketua Yayasan HARPATA). Perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memfasilitasi sepenuhnya kegiatan ini, yang dihadiri kurang lebih 100 karyawan. Selain itu juga Pihak Perusahaan melakukan kegiatan yang sama juga kepada masyarakat sekitar yaitu di Desa Kalamanan. Baik masyarakat maupun karyawan sangat tertarik dan terbantu dalam mendapatkan informasi tentang HIV & AIDS yang selama ini masih tidak tersosialisasi dengan baik. Informasi terkait cara penularan, cara pencegahan dan cara penanggulangannya. Diharapkan akan lebih banyak lagi menyentuh ke setiap perusahaan-perusahaan dalam mensosialisasikan HIV & AIDS dan menjadi salah satu usaha bersama dalam upaya mengurangi Penularan serta mampu mengurangi stigma dan diskriminasi dalam program penanggulangan HIV & AIDS.






Kegiatan Sosialisasi Perusahaan PT. Hutan Sawit Lestari, Sampit Kotawaringin Timur

Kegiatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Tengah bersama tim dari Yayasan Harapan Taheta dalam melaksanakan “sosialisasi HIV & AIDS dan Mobile VCT bagi pekerja/karyawan PT. Hutan Sawit Lestari, di Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur”. Kegiatan ini melibatkan Yayasan Harapan Taheta, dimana yang menjadi narasumber diperusahaan ini yaitu Dedy SKM., M.Kes (Ketua Yayasan HARPATA). Perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memfasilitasi sepenuhnya kegiatan ini, yang dihadiri kurang lebih 100 karyawan dari 2 lokasi yaitu di bertempat di kantor Besar Operasional Perusahaan dan di kantor Pabrik Kelapa Sawit (PKS)/pengolahan CPO. Bersama dengan KPA  Provinsi KALTENG diharapkan akan lebih banyak lagi menyentuh kesetiap perusahaan-perusahaan dalam mensosialisasikan HIV & AIDS dan menjadi salah satu usaha bersama dalam upaya mengurangi penularan serta stigma dan diskriminasi dalam program penanggulangan HIV & AIDS. 




Kerjasama Yayasan Harapan Taheta dengan Niwano Peace Foundation

Pertengahan tahun 2018, Yayasan Harapan Taheta mencoba memasukkan proposal kepada beberapa lembaga donor internasonal, salah satunya adalah lembaga donor dari Jepang yaitu Niwano Peace Foundation. Proposal yang berjudul "Concern Response to Overcoming the Stigma and Discrimination of People with HIV-AIDS Through Interfaith Forums in the Province of Central Kalimantan", berhasil menjadi salah satu project yang mendapatkan Grand dari Niwano Peace Foundation

Yayasan Harapan Taheta mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Niwano Peace Foundation, yang telah membantu program program Yayasan Harapan Taheta yang berlandaskan kemanusiaan demi kedamaian khususnya di Kalimantan Tengah


Monday 6 May 2019

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

Yayasan Harapan Taheta, mengucapkan, selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan untuk saudara saudara Umat Muslim diseluruh dunia. Semoga di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan, saudara saudara mendapat keberkahan dari Yang Maha Kuasa.