Saturday 18 May 2019

Audiensi Diskusi Bersama

Audiensi Diskusi Bersama
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Ibu. Yulistra Ivo Azhari Sabran (Istri dari Bpk. Gubernur Kalimantan Tengah) dengan Para Penggiat HIV & AIDS
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Kalimantan Tengah, Tim Pokja KIE HIV & AIDS dan Yayasan Harapan Taheta

Tim Yayasan Harapan Taheta yang terdiri dari Dedy SKM.M.Kes, dr. Nawan M.Ked.Trop dan Drs. Mirhan M.Pd, sebagai salah satu tim Pokja KIE KPA Prov. KALTENG bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Tengah Ibu. Rusini M.Si dan tim, melakukan audiensi  bersama dengan Ketua Tim penggerak PKK Provinsi KALTENG yaitu Ibu Yulistra Ivo Azhari Sabran (istri dari bpk. Gubernur Kalimantan Tengah).

Diskusi tersebut menginformasikan kepada tim penggerak PKK betapa berbahayanya HIV & AIDS. Fakta ilmiah menyebutkan 1 orang terinfeksi virus ini akan berpontesi menyebar ke 100 orang dengan perilaku berisiko. Perilaku berisiko itu seperti; melakukan seks lebih dari 1 pasangan (potensial berisiko), menggunakan Narkoba terutama jarum suntik, ibu yang positif HIV ke bayinya dan transfusi darah.Kelompok tidak beresikopun seperti kaum ibu rumah tangga pun berpeluang/berpontensi terinfeksi HIV dari perilaku suami.

Trend meningkatnya kasus HIV & AIDS di Indonesia termasuk di Kalimantan Tengah terus terjadi, berpotensi terjadinya Tsunami HIV & AIDS dengan lonjakan drastis. Jumlah kumulatif kasus HIV & AIDS di Kalimantan Tengah hingga tahun 2018 telah mencapai 1.221, di mana selama kurun waktu 3 tahun terjadi peningkatan rata-rata 13% setiap tahun. Namun kasus yang ditemukan tersebut jauh dari Estimasi Nasional yaitu sebanyak 4.310 kasus, bagaikan Gunung Es hanya terlihat sedikit muncul pada permukaan laut. Cukup memprihatinkan ternyata sebagaian besar yang terinfeksi justru generasi usia Produktif (Remaja dan Dewasa), lebih memprihatinkan lagi ternyata Ibu Rumah Tangga yang berpotensi terinfeksi dari Suami menempati urutan kedua setelah pekerja swasta.

Kondisi Kalimantan Tengah ke depan sangat rawan terjadi peningkatan kasus HIV & AIDS, dengan asumsi dan indikasi seperti:
  1. Daerah Kalimantan Tengah mulai ditemukan transaksi seks bukan saja dari pelanggan laki-laki ke pekerja seks perempuan, namun juga pada pekerja seks lelaki termasuk waria, yang dikenal dengan istilah kelompok berisiko  Lelaki Seks Lelaki (LSL).
  2. Provinsi Kalimantan Tengah termasuk Provinsi dengan tingkat perceraian dan pernikahan dini yang tinggi (menandakan ada potensi perilaku seks usia muda).
  3. Menjamurnya penginapan dan warung remang-remang yang berpontensi adanya transaksi seks (termasuk narkoba).
  4. Tidak terbendung tingkat konsumsi masyarakat (khususnya remaja dewasa) terhadap penggunaan smartphone untuk berbagai hal termasuk konsumsi video Porno.
  5. pemahaman masyarakat tentang HIV & AIDS yang minim menimbulkan stigma dan diskriminasi
Melihat kondisi di atas maka perlu peran pemerintah, swasta maupun pemangku kebijakan dan  bersama-sama turut serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS sesuai dengan Motto yang digagas oleh Gubernur Kalimantan Tengah untuk ”MENUJU KALTENG BERKAH” melalui Visi yaitu:
“Kalteng Maju, Mandiri dan Adil untuk Kesejahteraan Segenap Masyarakat Menuju KALTENG BERKAH (Bermartabat, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis)”






0 komentar:

Post a Comment