Ketua Yayasan Harapan Taheta

Dedy Baboe, M.Kes

Selalu ada harapan

Hiduplah dengan penuh harapan, karena dengan harapan lah manusia menjadi berarti. Tahun boleh berganti, ketidakpastian selalu membayangi, tapi yakinlah akan ada harapan untuk hidup yang lebih baik.

Bawi Hadohop

Perempuan saling tolong menolong

Monday 22 January 2018

Talkshow Radio Peringatan Hari HIV dan AIDS 2017," Saya Berani, Saya Sehat"

Peringatan HAS sedunia di Banjarmasin dengan tuan rumah Lembaga Kajian KeIslaman (LK3), diisi dengan acara talkshow di RRI Banjarmasin. Narasumber untuk kegiatan ini : Louise Huliselan (M21), Nawan (GKE, Harapan Taheta), Hapniah (Direktur eksekutif PKBI KALSEL). Cukup banyak peserta yang mengikuti kegiatan ini, dan kepedulian terhadap HIV & AIDS tampaknya sangat tinggi di kota Banjarmasin, hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta yang bertanya secara antusias. Pengetahuan dasar mengenai HIV & AIDS disampaikan narasumber, stigma dan diskriminasi juga dibahas. Selain ketiga narasumber yang ada, juga hadir aktivis HIV& AIDS yang sudah open status. Tentu saja ini sangat memotivasi bahwa kita harus berani dalam menghadapi penyebaran HIV, karena hanya dengan keberanian dan kepedulian kita bisa tetap sehat. 

 

Friday 12 January 2018

Something the Lord Made


Halo pengunjung web yayasan Harapan Taheta, kali ini admin ingin berbagi mengenai film yang mengangkat kisah di dunia kedokteran. Karena Yayasan Harapan Taheta adalah yayasan yang juga bergerak dalam bidang kedokteran, rasanya sangat pantas film ini di upload agar dapat ditonton oleh pengunjung web ini.

Film Something the Lord Made adalah film yang diangkat dari kisah nyata  dunia kedokteran di John's Hopskin Hospital.  Film ini berlatarkan daerah Nashville dan Baltimore pada tahun 1930, dimana perbedaan warna kulit masih sangat menonjol, dan mereka yang disebut Colored (ras kulit hitam) diposisikan di urutan paling bawah dalam tatanan sosial Amerika. Film ini diperankan oleh Alan Rickman sebagai dokter Alfred Blalock (Alan Rickman yang main jadi “Severus Snape” di film Harry Potter) dan Mos Def sebagai Vivien Thomas.

dr. Alfred Blalock, dokter bedah mengadakan penelitian, dia mempekerjakan Vivien Thomas yang awalnya bekerja sebagai tukang kayu untuk menjadi pekerja kebersihan di laboratoriumnya. Pada awalnya Vivien disuruh untuk merawat anjing. Karena keingintahuannya dalam hal kedokteran, Vivien membaca buku-buku yang dimiliki dr. Blallock. Pada akhirnya dr. Blallock tahu kemampuan dan nalar logika Vivien dan antusiasnya yang tinggi, maka sang dokter pun memberikan jas putih laboratorium pada Vivien. Hari demi hari mereka lewati dengan terus belajar dan melakukan riset. ketika Blalock mengalami kebuntuan, Vivian selalu ada untuk memberikan solusi dan Blalock juga selalu memberikan ilmu baru dan inspirasi kepada Vivian.
Tantangan Blalock dan Thomas dimulai saat mereka dipindahkan dari tempat kerja lama mereka, di Universitas Vanderbilt, ke Universitas Johns Hopkins dan bertemu dengan Helen Taussig, seorang dokter konsultan jantung anak yang bekerja di rumah sakit yang sama. Taussig sering menghadapi masalah bayi dengan kondisi sianosis, dan meminta Blalock dan Thomas mencari solusi bedah untuk bayi-bayi tersebut, dan inilah awal mula penemuan Blalock-Thomas-Taussig shunt yang digunakan untuk menangani bayi yang baru lahir (neonatus) dengan kondisi Tetralogy of Fallot. Usaha dan kerja sama Blalock dan Thomas tergambar dengan sangat nyata pada film ini. Hasil bedah Thomas dalam kerjanya selalu berhasil membuat Blalock tercengang, sehingga Blalock menyebut hasil keterampilan tangan Thomas “seperti dibuat oleh Tuhan (like something the Lord made).” Walaupun hubungan Blalock dan Thomas sebagai mitra kerja terjalin dengan baik, bukan berarti kerja sama mereka berjalan tanpa adanya konflik. Lingkungan RS Johns Hopkins yang dulu masih sarat dengan rasisme, menjadi penghambat dalam kerja sama mereka. Warga kulit putih selalu merasa superior dibandingkan warga kulit hitam atau etnis lainnya. 
Walaupun Vivien banyak berkontribusi dalam penelitian ini, namun dr. Blallock tidak pernah menyebut namanya dalam pemberitaan koran atau pun wawancara. Dan dalam hal gaji pun Vivien disamakan dengan karyawan dengan jabatan paling bawah. Tentu hal ini membuat Vivien merasa tidak dihargai. Sampai akhirnya Vivien pun berhenti bekerja dengan dr. Blallock. Akan tetapi kecintaan akan pekerjaannya di kedokteran yang memanggilnya untuk kembali bekerja dengan dr.Blallock. Sampai akhirnya Vivien menjadi kepala Laboratorium setelah meninggalnya dr. Blallock. Dan pada akhirnya semua doa, kesabaran, antusias dan jerih payah Vivien pun terbayar. Pada tahun 1975 di Universitas Johns Hopkins mengakui karya-karya dan sumbangsih Vivien Thomas dalam bidang kedokteran. Hal ini juga didukung dengan perubahan sistem pemerintah di Amerika yang tidak ada lagi diskriminasi terhadap ras dan kulit hitam. Dengan upacara resmi beliau dianugerahkan gelar “Honorary Doctorate” tetapi karena beliau tidak pernah mengenyam pendidikan di dunia kedokteran secara formal maka ia mendapatkan gelar “Honorary Doctor of Law” dan bukan “Honorary Doctor of Medical”. Dan Vivien Thomas ditunjuk sebagai pengajar ilmu bedah di Johns Hopkins Medical School. Lukisan besar Vivien Thomas pun menghiasi dinding Johns Hopkins Hospital bersanding dengan lukisan dr. Blallock dan dokter terkenal lainnya dari universitas tersebut.

Penghargaan yang diterimanya antara lain Chevalier de la Legion d’Honneur, the Passano Award, the Matas Award, and the Albert Lasker Medical Research Award.


Esensi Film:
Terkadang kita menginginkan sebuah ketenaran atau popularitas semata atas hal yang kita lakukan. Mungkin sakit ketika kita tak dihargai atas karya yang kita lakukan. Namun Kita harus yakin, keteguhan, ketekunan, kejujuran dan keikhlasan akan mengalahkan segalanya. Kalau kita terus berusaha dan sabar, kebahagiaan yang lebih kekal akan menanti. Kalau pekerjaan mu memang di belakang layar, maksimal lah di sana, tak ada yang salah dengan itu! Cintai pekerjaan mu. Setiap orang punya peran masing-masing. DO WHAT YOU LOVE, LOVE WHAT YOU DO. Jangan lupa selalu ada harapan dalam setiap masalah yang ada.

Bagi yang ingin download langsung aja klik gambar download di bawah ini. (pilih salah satu)

link download : google drive


link 4shared









Untuk Subtitle something the lord made klik

Selamat Menonton

Suara tinggi dari Talaud

Perjalanan Admin Yayasan Harapan Taheta, membawa langkah suatu saat menuju Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara. Sungguh suatu tempat yang sangat eksotis dengan hamparan pulau dan pantai yang luar biasa indah.
Yang tak terlupakan juga ada suara yang begitu merdu dari pemuda Talaud yang bernama Tesar saat menyanyikan lagu rohani.
Semoga sukses selalu untuk Tesar..



Sunday 7 January 2018

KEGIATAN HARI AIDS SEDUNIA

Kegiatan Hari HIV AIDS sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember tiap tahunnya merupakan kegiatan yang sangat positive untuk terus mengingatkan masyarakat mengenai bahaya virus HIV dan penyakit AIDS yang sampai sekarang belum ada obat untuk benar-benar menyembuhkannya. Selain itu juga untuk tetap merangkul saudara-saudara kita yang memang sudah positive HIV, memberikan motivasi, bukan malah menjauh dari mereka.

Tema HAS tahun 2017 adalah, "Saya Berani, Saya Sehat". Yayasan Harapan Taheta juga ikut berpatisipasi dalam HAS 2017 yang diselenggarakan di Kota Banjarmasin, pada tanggal 9-10 Desember 2017. Kegiatan ini dengan tuan rumah yaitu LK3 Banjarmasin, bekerjasama dengan Mission 21, Pemerintah Daerah setempat, beberapa lembaga mitra M21, seperti GKE, GKP, GKPI, GMIST, PL-GMIM, GERMITA, BCCM-SABAH.

Kegiatan hari 1 adalah talk show yang diadakan di RRI Banjarmasin, membahas mengenai HIV & AIDS terkini, isu penting, serta kasus di daerah, cukup banyak peserta yang hadir, dan ada juga dari aktivis HIV yang sudah open status yang juga turut berbagi dalam kegiatan talk show tersebut.

Kegiatan hari 2 berlokasi di Menara Pandang Banjarmasin, tempat yang sangat ramai, apalagi ketika akhir pekan, dimana tempat ini berlokasi sangat strategis, di tengah kota Banjarmasin, terletak di pinggir sungai dengan aktivitas masyarakat yang masih menggunakan sungai untuk bepergian, menambah semarak. Tempat ini dipilih oleh tuan rumah penyelenggara HAS 2017, dengan maksud dapat memberikan informasi mengenai HIV & AIDS kepada masyarakat yang sedang berada di tempat tersebut. Kegiatan diisi dengan lomba menggambar bertema HIV dengan peserta anak-anak, menyanyi diiringi akustik dan organ, pembagian brosur mengenai informasi HIV kepada masyarakat yang hadir di tempat tersebut, serta mengajak masyarakat peduli HIV AIDS.

JAUHI PENYAKITNYA, JANGAN JAUHI ORANGNYA
Photo Kegiatan…

KEGIATAN SOSIALISASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI ANAK SD

Kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkoba bagi anak anak sekolah dasar dirasa sangat perlu dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Hal ini disebabkan karena narkoba sekarang tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga mulai masuk ke sekolah dasar. Yayasan Harapan Taheta sangat prihatin dengan kondisi tersebut, sehingga diadakan kegiatan sosialisasi mengenai penyalahgunaan narkoba di SD 10 Langkai kota Palangka Raya.Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para siswa sekolah dasar dapat mengenal semenjak dini menganai bahaya narkoba yang sangat merusak dan menghilangkan masa depan serta cita-cita. Juga kepada guru-guru yang mengikuti kegiatan tersebut dapat terus memantau para siswa agar tidak menjadi korban kejahatan para pengedar narkoba. Kegiatan oleh yayasan Harapan Taheta ini diadakan mendekati akhir tahun 2017. Selain sosialisasi penyalahgunaan narkoba, juga disampaikan mengenai kesehatan reproduksi kepada siswa sekolah dasar, agar semenjak dini mereka paham akan pentingnya menjaga organ reproduksi.
PHOTO KEGIATAN…